Berikan Dana Talangan BUMN Sebesar Rp19,6 T, Berikut Alasan dari Erick Thohir

Berikan Dana Talangan BUMN Sebesar Rp19,6 T, Berikut Alasan dari Erick Thohir

Dana Talangan BUMN Sebesar Rp19,6 T

Dana Talangan BUMN Sebesar Rp19,6 T – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mengutarakan penjelasannya atas alasan dari pemerintah yang memberikan dana talangan kepada 5 BUMN besar sebanyak Rp19,6 triliun. Sekedar informasi, Dana talangan merupakan dana pinjaman yang harus dikembalikan ke pemerintah beserta dengan total dari bunganya.

Baca juga : Jangan Kasih Duit Rebahan, Berikut Cara Agar Uang Kerja untuk Anda

Dana talangan untuk 5 BUMN live22 indonesia yakni untuk PT Garuda Indonesia Rp 8,5 triliun, PT KAI Rp 3,5 triliun, Perumnas Rp 650 miliar, PT Krakatau Stell Rp 3 triliun, PTPN Rp 4 triliun,” ujar Erick Thohir dalam rapat kerja bersama DPR, Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Erick Thohir, dikhususkan untuk Garuda Indonesia tidak hanya sekedar mendapatkan dana talangan dari pemerintah saja, tetapi juga dapat melakukan negosiasi total pada para pemilik Hutang tersebut. “Kemarin dapat dukungan juga dari KPK untuk khususnya beberapa deal yang terindikasi fraud terbukti, itu kita tidak mau bayar lah karena itu indikasi fraud,” jelasnya.

Pemerintah juga memberikan dana talangan kepada Garuda Indonesia mengingat saat ini bisnis penerbangan mengalami penurunan hingga 95 persen. Sehingga perlu diberikan dana talangan agar Garuda Indonesia bisa bangkit usai pandemi Virus Corona.

KAI dan Perumnas

Selanjutnya untuk Perumnas, pemerintah memberi dana talangan dalam rangka penyediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Pemerintah tidak ingin pembangunan rumah bagi MBR terhalang karena tidak ada dana.

“Perumnas sebenarnya lebih banyak untuk jaga likuiditas perusahaan karena kita tahu rumah bagi MBR sangat terdampak pada saat ini. Kita tidak mau program KPR yang ada di himbara pun kalau Perumnas tidak sehat akan menjadi interlock,” jelasnya.

PTPN dan Krakatau Steel

Erick Thohir menambahkan, bagi Krakatau Steel diberikan dana talangan karena kinerja keuangan perusahaan terganggu akibat pandemi Virus Corona. Padahal perusahaan tersebut sempat meraih untung pada awal tahun setelah mengalami kerugian bertahun-tahun.

“Untuk Krakatau Steel sebenarnya kita sudah lakukan program restrukturisasi utang yang terbesar selama sejarah bumn Rp7,2 triliun, dan sebenarnya hasilnya ada di Januari-Maret, ketika capex kita cut hampir 50 persen, itu terbukti mereka bisa keluarkan EBITDA operating positif sebesar Rp1 triliun,” jelasnya.

“Cuma ini kembali bukan alasan lagi, karena Covid dengan adanya efek domino terhadap industri sektor lain, kita lihat di April-Mei kena lagi Krakatau Steel padahal setelah cut capex sudah profit,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *